Jumat, 27 September 2013

Diksi (Pilihan Kata)


1.  Pengertian
Diksi atau pilihan kata adalahpemilihan kata – kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan. Diksi  atau Plilihan kata mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Pemilihan kata mengacu pada pengertian penggunaan kata-kata tertentu yang sengaja dipilih dan  digunakan oleh pengarang. Mengingat bahwa karya fiksi (sastra) adalah dunia dalam kata, komunikasi dilakukan dan ditafsirkan lewat kata-kata. Pemilihan kata-kata tentunya melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk mendapatkan efek yang dikehendaki (Nurgiyantoro 1998:290).

2.  Syarat dan manfaat

1.    Syarat dalam ketepatan pemilihan kata/Diksi

a.    Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi. Contoh :
  • Bunga mawar 
  • Bunga bank 

b. Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim. Contoh :
  • Pengubah
  • Peubah
c. Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip ejaanya. Contoh :
  • Intensif – insetif 
  • Preposisi – proposisi

d. Dapat memahami dengan tepat makna kata - kata abstrak. Contoh :
  • Kebijakan, kebajikan, kebijaksanaan.

e. Dapat memakai kata penghubung yang berpasang secara tepat. Contoh :
  • Antara….dan….
  • Tidak….tetapi…

f. Dapat membedakan kata-kata umum dan kata khusus. Contoh :
  • Kata umum : melihat
  • Kata khusus : melirik, melotot, mengamati, mengawasi.




2.    Manfaat atau fungsi dari diksi
z
  • Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal
  • Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat
  • Menciptakan komunikasi yang baik dan benar
  • Menciptakan suasana yang tepat
  • Mencegah perbedaan penafsiran
  • Mengefektifkan pencapain target komunikasi


Pada intinya fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai. Selain itu ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana. Selain itu juga berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah. Serta dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.

3.  Kesalahan yang sering dilakukan

Di dalam kenyatanya tidak sedikit ditemukan kalimat tidak gramatikal yang disebabkan oleh penggunaan kata atau pemilihan kata yang tidak tepat. Didalam penyusunan kalimat perlu diperhatikan kecermatan dalam memilih kata yang tepat. Jadi kesalahan yang sering terjadi dalam pemilihan kalimat ini hanya kesalahan – kesalahan dalam penggunaan atau pemilihan kata. Diantaranya  adalah kesalahan dalam pemakaian gabungan kata termasuk pengunaan gabungan kata yang mana, di mana, daripada. Kesalahan pemakaian kata dengan, di dan ke. Dan kesalahan dalam pemakaian kata berbahagia.
Kesalahan dalam pengunaan gabungan kata yang mana, daripada dan dimana. Kesalahan  yang sering terjadi adalah dalam sebuah kalimat terdapat kata yang mubazir alias berlebih sehingga mengakibatkan terjadinya polusi bahasa. Contohnya marilah kita dengarkan sambutan yangmana akan di sampaikan oleh kepala sekolah. Selain itu kesalahan yang sering terjadi adalah salah pakai alias salah alamat. Misalnya demikian tadi sambutan Pak Lurah di mana beliau telah menghimbau agar lebih tekun bekerja.
                Kesalahan dalam pemakaian kata dengan di dan ke. Kesalahan – kesalahan yang terjadi biasanya adalah ketidak tepatan penempatan kata tersebut dalam sebuah kalimat. Sehingga membuat makna kalimat tersebut menjadi kurang jelas. Seperti kalimat sampaikan salam saya dengan liana, seharusnya kata dengan di ganti oleh kata kepada, sehingga menjadi seperti: sampaikan salam saya kepada liana.
Kesalahan pemakaian kata berbahagia, kesalahan yang sering terjadi adalah kekeliruan dalam pengunaannya. Pada dasarnya kata berbahagia merupakan kata kerja bukan kata sifat. Tetapi sering kali orang keliru dalam penempatannya seperti kalimat berikut ini yaitu “pada kesempatan yang berbahagia ini,…” tetapi seharusnya yang benar adalah “pada kesempatan yang membahagiakan ini,…”

Diksi terdiri dari delapan elemen:
  • Fonem : Fonem dalam bahasa dapat mempunyai beberapa macam lafal yang bergantung pada tempatnya dalam kata atau suku kata. Fonem /p/ dalam bahasa Indonesia, misalnya, dapat mempunyai dua macam lafal. Bila berada pada awal suku kata, fonem itu dilafalkan secara lepas. Pada kata /pola/, misalnya, fonem /p/ itu diucapkan secara lepas untuk kemudian diikuti oleh fonem /o/. Bila berada pada akhir kata, fonem /p/ tidak diucapkan secara lepas; bibir kita masih tetap rapat tertutup waktu mengucapkan bunyi ini. Dengan demikian, fonem /p/ dalam bahasa Indonia mempunyai dua variasi. Variasi suatu fonem yang tidak membedakan arti dinamakan alofon. Alofon dituliskan di antara dua kurung siku [...]. Kalau [p] yang lepas kita tandai dengan [p] saja, sedangkan [p] yang tak lepas kita tandai dengan [p>], maka kita dapat berkata bahwa dalam bahasa Indonesia fonem /p/ mempunyai dua alofon, yakni [p] dan [p>].
  • Silabel : Suku kata disebut juga silabel adalah satuan ritmis terkecil dalam suatu arus ujaran atau runtutan bunyi ujaran. Satu silabel biasanya meliputi satu vokal dan satu konsonan atau lebih. Silabel mempunyai puncak kenyaringan (sonoritas)yang atuh pada vokal. (Chaer, 1994:123)Konjungsi : Konjungsi, konjungtor, atau kata sambung adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Contoh: dan, atau, serta.
  • Preposisi dan konjungsi adalah dua kelas yang memiliki anggota yang dapat beririsan. Contoh irisannya adalah karena, sesudah, sejak, sebelum.
  • Hubungan
  • Kata benda : nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan, misalnya buku, kuda.
  • Kata kerja : kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat. Berdasarkan objeknya, kata kerja dapat dibagi menjadi dua: kata kerja transitif yang membutuhkan pelengkap atau objek seperti memukul (bola), serta kata kerja intransitif yang tidak membutuhkan pelengkap seperti lari.
  • Infleksi : perubahan bentuk kata (dalam bahasa fleksi) yang menunjukkan berbagai hubungan gramatikal (seperti deklinasi nomina, pronomina, adjective, dan konjugasi verba.
  • Uterans.




Sumber :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar