Sabtu, 01 Desember 2012

tugas 3 (komunikasi dalam organisasi)


BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang
Dalam berorganisasi ataupun bermasyarakat suatu cara yang dibutuhkan agar interaksi sesamanya berjalan baik dengan adanya komunikasi. Komunikasi yang sehat dan baik dapat membentuk kondisi yang nyaman untuk berinteraksi baik dalam berorgansasi social atau interksi antar individu tersebut. Komunikasi yang baik yang terjadi dalam organisasi dapat menjadi proses dalam mewujudkan cita-cita atau harapan dalam organisasi tersebut karena komunikasi yang baik yang diciptakan dalam organisasi. Masalah-masalah yang terjadi juga dapat diselesaikan melalui komunikasi yang baik.

1.2  Batasan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membatasi masalah dengan membahas komunikasi di dalam suatu organisasi. Tentang pengertian, unsur-unsur komunikasi, klasifikasi komunikasi, dan hambatan komunikasi.

1.3  Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui arti penting komunikasi dalam berorganisasi di masyarakat dan bagaimana menjalankan komunikasi yang baik.


















BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Komunikasi
            Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang yang lain. Ada pula pengertian dari proses komunikasi. Yang dimaksud dengan proses
komunikasi adalah proses yang menggambarkan kegiatan komunikasi antar manusia yang bersifat interaktif, relasional, dan transaksional dimana komunikator mengirimkan pesan kepada komunikan melalui media tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu.
Gibson (1994) berpendapat proses komunikasi terdiri dari lima unsur yakni: Komunikator, pesan, perantara, penerima, dan balikan. Adapun Lasswell (1984), yaitu orang pertama yang mengajukan model proses komunikasi membuat formula sebagai berikut: Siapa, mengatakan apa, bagaimana caranya, kepada siapa, dan apa hasilnya. Sementara Berlo (1960) menggambarkan proses komunikasi terdiri dari tujuh elemen yakni: 1) Sumber komunikasi 2) Pengkodean 3) Pesan 4) Saluran 5) Pendekodean 6) Penerima, dan 7) Umpan balik.
Dalam konteks organisasi, proses komunikasi di atas yang digambarkan lewat model dapat disimpulkan bahwa, komunikasi merupakan aktivitas yang menghubungkan antarmanusia dan antar kelompok dalam sebuah organisasi. Komunikasi antar individu dan kelompok/tim dalam organisasi menciptakan harapan. Harapan ini kemudian akan menghasilkan peranan-peranan tertentu yang harus diemban untuk mencapai tujuan bersama/ organisasi. Agar pimpinan dapat mempengaruhi dan memotivasi para pekerja/karyawan agar secara bersama-sama mewujudkan tujuan organiasasi maka perlu dikembangkan system komunikasi yang efektif. Apabila komunikasi efektif, ia dapat mendorong timbulnya prestasi kerja dan kemudian akan memunculkan kepuasan kerja.

2.2  Unsur-unsur Komunikasi

            Unsur-unsur dalam komunikasi ada 5 yaitu :
1.      Komunikan
2.      Menyampaikan berita
3.      Berita-berita yang disampaikan
4.      Komunikasi
5.      Tanggapan atau reaksi


2.3 Menyalurkan Pendapat Melalui Komunikasi
            Yang dilakukan pertama untuk menyampaikan idea tau pendapat melalui organisasi kepada orang lain atau dalam forum organisasi adalah adanya idea tau gagasannya terlebih dahulu. Kemudian si pengirim ide  atau pendapat menyampaikannya kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik agar dapat diterima dengan baik pula oleh orang lain. Tidak hanya dengan menggunakan bahsa yang baik tetapi tata cara menyampaikan pendapat tersebut juga harus baik, misalnya ketika sedang dalam forum rapat suatu organisasi maka harus ada inerupsi dari si pembicara lalu mengangkat tangan untuk memulai menyampaikan pendapatnya. Setelah ide atau pendapat tersebut diungkapkan maka barulah pendengar dapat mengatehui dan menerima ide atau pendapat dari si pembicara.


2.4 Hambatan Komunikasi
            Ada beberapa macam hambatan dalam komunikai yaitu:

1.      Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai media komunikasi. Menurut Cruden dan Sherman dalam bukunya Personel Management, 1976, jenis hambatan teknis dari komunikasi :
·         Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
·         Kurangnya informasi atau penjelasan
·          Kurangnya ketrampilan membaca
·          Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat.

2.      Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian [komunikator dan komunikan], tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara Simbol [kata] dan apa yang disimbolkan [arti atau penafsiran], dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.
3.      Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,
kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera  seseorang, dll. Menurut Cruden dan Sherman :
·         Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia.
·          Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi.

2.5 Klasifikasi dalam Komunikasi
            Ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yaitu:
1.      Dari segi sifatnya :
a)      Komunikasi lisan
b)      Komunikasi tertulis
c)      Komunikasi verbal
d)     Komunikasi non verbal

2.      Dari segi arahnya :
a)      Komunikasi ke atas
b)      Komunikasi ke bawah
c)      Komunikasi horizontal
d)     Komunikasi satu arah
e)      Komunikasi dua arah

3.      Menurut Lawannya :
a)      Komunikasi satu lawan Satu
b)      Komunikasi satu lawan banyak
c)      Komunikasi kelompok lawan kelompok

4.      Menurut Keresmiannya :
a)      Komunikasi formal
b)      Komunikasi Informal




















BAB III
PENUTUP




3.1  Kesimpulan
Dalam berorgnisasi peran paling penting dalam terciptanya Susana nyaman dalam interaksi secara individu maupun musyawarah adalah susasana komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik dapat diciptakan oleh masing-masing individu agar tidak terjadi gangguan yang tidak diinginkan misalnya salah faham atau berbedanya idea tau gagasan. Semua bias diselesaikan melalui komunikasi yang baik. Tata cara penyampaian termasuk salah satu cara menciptakan komunikasi yang baik.

3.2  Saran
Saran yang dapat diberikan adalah :
·         Dalam berorganisasi komunikasi yang baik sangat diperlukan
·         Perhatikan tata cara berkomunikasi agar tidak terjadi hambatan












BAB IV
DAFTAR PUSTAKA


Jiwanto, Gunawan.1985. Komunikasi dalam Organisasi, Pusat Pengembangan Manajemen & Andi Offset, Yogyakrta.
Redi Panuju. 2001. Komunikasi Organisasi. Yokjakarta: Pustaka Pelajar.
S. Djuarsa Sendjaja. 1994. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.Universitas Sumatera Utara


Tidak ada komentar:

Posting Komentar