BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam
berorganisasi ataupun bermasyarakat suatu cara yang dibutuhkan agar interaksi
sesamanya berjalan baik dengan adanya komunikasi. Komunikasi yang sehat dan
baik dapat membentuk kondisi yang nyaman untuk berinteraksi baik dalam
berorgansasi social atau interksi antar individu tersebut. Komunikasi yang baik
yang terjadi dalam organisasi dapat menjadi proses dalam mewujudkan cita-cita
atau harapan dalam organisasi tersebut karena komunikasi yang baik yang
diciptakan dalam organisasi. Masalah-masalah yang terjadi juga dapat
diselesaikan melalui komunikasi yang baik.
1.2 Batasan
Masalah
Dalam
makalah ini penulis akan membatasi masalah dengan membahas komunikasi di dalam
suatu organisasi. Tentang pengertian, unsur-unsur komunikasi, klasifikasi
komunikasi, dan hambatan komunikasi.
1.3 Tujuan
Tujuan
dari makalah ini adalah untuk mengetahui arti penting komunikasi dalam
berorganisasi di masyarakat dan bagaimana menjalankan komunikasi yang baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang yang lain. Ada
pula pengertian dari proses komunikasi. Yang dimaksud dengan proses
komunikasi
adalah proses yang menggambarkan kegiatan komunikasi antar manusia yang
bersifat interaktif, relasional, dan transaksional dimana komunikator
mengirimkan pesan kepada komunikan melalui media tertentu dengan maksud dan
tujuan tertentu.
Gibson
(1994) berpendapat proses komunikasi terdiri dari lima unsur yakni: Komunikator,
pesan, perantara, penerima, dan balikan. Adapun Lasswell (1984), yaitu orang pertama
yang mengajukan model proses komunikasi membuat formula sebagai berikut: Siapa,
mengatakan apa, bagaimana caranya, kepada siapa, dan apa hasilnya. Sementara
Berlo (1960) menggambarkan proses komunikasi terdiri dari tujuh elemen yakni:
1) Sumber komunikasi 2) Pengkodean 3) Pesan 4) Saluran 5) Pendekodean 6)
Penerima, dan 7) Umpan balik.
Dalam
konteks organisasi, proses komunikasi di atas yang digambarkan lewat model
dapat disimpulkan bahwa, komunikasi merupakan aktivitas yang menghubungkan antarmanusia
dan antar kelompok dalam sebuah organisasi. Komunikasi antar individu dan kelompok/tim
dalam organisasi menciptakan harapan. Harapan ini kemudian akan menghasilkan
peranan-peranan tertentu yang harus diemban untuk mencapai tujuan bersama/ organisasi.
Agar pimpinan dapat mempengaruhi dan memotivasi para pekerja/karyawan agar secara
bersama-sama mewujudkan tujuan organiasasi maka perlu dikembangkan system komunikasi
yang efektif. Apabila komunikasi efektif, ia dapat mendorong timbulnya prestasi
kerja dan kemudian akan memunculkan kepuasan kerja.
2.2 Unsur-unsur Komunikasi
Unsur-unsur dalam komunikasi ada 5 yaitu :
1. Komunikan
2. Menyampaikan
berita
3.
Berita-berita yang disampaikan
4.
Komunikasi
5. Tanggapan
atau reaksi
2.3 Menyalurkan Pendapat
Melalui Komunikasi
Yang dilakukan pertama untuk menyampaikan idea tau
pendapat melalui organisasi kepada orang lain atau dalam forum organisasi
adalah adanya idea tau gagasannya terlebih dahulu. Kemudian si pengirim
ide atau pendapat menyampaikannya kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik agar dapat diterima dengan baik
pula oleh orang lain. Tidak hanya dengan menggunakan bahsa yang baik tetapi
tata cara menyampaikan pendapat tersebut juga harus baik, misalnya ketika
sedang dalam forum rapat suatu organisasi maka harus ada inerupsi dari si
pembicara lalu mengangkat tangan untuk memulai menyampaikan pendapatnya.
Setelah ide atau pendapat tersebut diungkapkan maka barulah pendengar dapat
mengatehui dan menerima ide atau pendapat dari si pembicara.
2.4 Hambatan Komunikasi
Ada beberapa macam hambatan dalam komunikai yaitu:
1.
Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi.
Dari sisi teknologi, semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang
kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat
diandalkan dan efesien sebagai media komunikasi. Menurut Cruden dan Sherman
dalam bukunya Personel Management, 1976, jenis hambatan teknis dari komunikasi
:
·
Tidak adanya rencana atau prosedur kerja
yang jelas
·
Kurangnya informasi atau penjelasan
·
Kurangnya ketrampilan membaca
·
Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat.
2.
Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses
penyampaian pengertian atau idea secara secara efektif. Definisi semantik
sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata
membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian [komunikator dan
komunikan], tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya
hubungan antara Simbol [kata] dan apa yang disimbolkan [arti atau penafsiran],
dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang
dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang
komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya,
dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.
3.
Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi
dan prasangka pribadi, persepsi,
kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau
ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang,
dll. Menurut Cruden dan Sherman :
·
Hambatan yang berasal dari perbedaan
individual manusia.
·
Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim
psikologis dalam organisasi.
2.5 Klasifikasi
dalam Komunikasi
Ada beberapa klasifikasi komunikasi
dalam organisasi yaitu:
1. Dari segi sifatnya :
a) Komunikasi lisan
b) Komunikasi tertulis
c) Komunikasi verbal
d) Komunikasi non verbal
2. Dari segi arahnya :
a) Komunikasi ke atas
b) Komunikasi ke bawah
c) Komunikasi horizontal
d) Komunikasi satu arah
e) Komunikasi dua arah
3. Menurut Lawannya :
a) Komunikasi satu
lawan Satu
b) Komunikasi satu
lawan banyak
c) Komunikasi
kelompok lawan kelompok
4. Menurut Keresmiannya :
a) Komunikasi formal
b) Komunikasi Informal
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam
berorgnisasi peran paling penting dalam terciptanya Susana nyaman dalam
interaksi secara individu maupun musyawarah adalah susasana komunikasi yang
baik. Komunikasi yang baik dapat diciptakan oleh masing-masing individu agar
tidak terjadi gangguan yang tidak diinginkan misalnya salah faham atau
berbedanya idea tau gagasan. Semua bias diselesaikan melalui komunikasi yang
baik. Tata cara penyampaian termasuk salah satu cara menciptakan komunikasi
yang baik.
3.2 Saran
Saran
yang dapat diberikan adalah :
·
Dalam berorganisasi komunikasi yang baik
sangat diperlukan
·
Perhatikan tata cara berkomunikasi agar
tidak terjadi hambatan
BAB
IV
DAFTAR
PUSTAKA
Jiwanto, Gunawan.1985. Komunikasi dalam Organisasi, Pusat
Pengembangan Manajemen & Andi Offset, Yogyakrta.
Redi Panuju. 2001. Komunikasi Organisasi. Yokjakarta:
Pustaka Pelajar.
S. Djuarsa Sendjaja. 1994. Teori Komunikasi. Jakarta:
Universitas Terbuka.Universitas Sumatera Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar