Rabu, 06 November 2013

Alinea (paragraf)

1. Pengertian

Alinea atau biasa disebut Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf atau alinea juga bisa diartikan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan.



2. Syarat-syarat Alinea


1. KESATUAN = Yang dimaksud kesatuan adalah tiap paragraph hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Hal ini terbagi atas dua , yaitu paragraf deduktif , yang merupakan kalimat utama diletakkan di awal paragraf sedangkan paragraf deduktif adalah kalimat utama diletakkan di akhir paragraf.


2. KOHERENSI = Setiap paragraf harus merupakan suatu kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu dengan yang lainnya

3. HUBUNGAN ANTAR KALIMAT = Seperti yang terdapat pada uraian di atas, kalimat-kalimat pembentuk alinea harus mengandung informasi yang saling berkaitan dengan kalimat lain. Hubungan antar kalimat dalam alinea bisaditandai dengan berbagai dengan penanda hubungan. Sifat hubungan tersebut bias bersifat :




a. Eksplisit
1. Kata ganti tunjuk. Contoh : Saya ingin punya sepeda. Barang itu sudah lama kuimpikan.
2. Kata ganti orang. Contoh : Saya membenci Tika. Ia sangat egois.
3. Kata perngkaiContoh : Ibu tidak berangkat. Padahal beliau harus memimpin rapat.

b. Implisit
Contoh : Saya suka makan tape, saudara-saudara saya suka makan durian. Disamping keterangan tentang sarana penghubung antarkalimat di atas, di bawah ini akan disampaikan contoh makna hubungan antara lain :
1. Hubungan perlawanan : Walaupun hidupnya sengsara, mereka tetap tabah.
2. Hubungan perbandingan : Hidupnya hanya untuk burung seolah-olah tak ada yang bisa memalingkannya dari sangkar burung di rumahnya.

4. POLA PENGEMBANGAN ALINEA = Berdasarkan letak kalimat utamanya, alinea terbagi menjadi :




a. Alinea deduktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian awal kalimat
b. Alinea induktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian akhir kalimat
c. Alinea campuran : Kalimat utamanya terletak di awal dan ditegaskan kembali pada bagian akhir
d. Alinea diskriptif : Kalimat utama yang tersirat pada seluruh kalimat di paragraph tersebut.



3. Unsur-unsur Alinea

1.Masalah / Topik

Dalam setiap paragraf tentu ada yang menjadi topik pembahasan. Oleh karena itu dalam mencari Unsur-Unsur Paragraf  diharapkan kita bisa menemukan terlebih dahulu apa masalah yang dibahas dalam paragraf tersebut. Terkadang ada juga yang menyebut topik/masalah sebagai gagasan utama. Memang benar karena topik/masalah merupakan gagasan utama dari terbentuknya paragraf.. Jadi jika ingin mengerti sebuah paragraf kita harus mengetahui masalah/topik ataua gagasan pokok paragraf tersebut.

2.Kalimat Utama

Setelah tahu mana yang dimaksud dengan masalah/topik kita harus mengetahui dimanakah letak Kalimat Utamanya. Tujuannya mempermudah kita memahami isi paragraf. Kalimat utama ialahkalimat yang mendasari sebuah paragraf dan mengandung pokok pikiran utama sebuah paragraf. Biasanya kalimat utama bisa tereletak diawal,akhir,  awal-akhir dan dari awal-akhir

Letak kalimat utama:
  • Deduktif  : Kalimat utama yang terletek di awal paragraf
  • Induktif   : Kalimat utama yang terletak di akhir paragraf
  • Variatif    : Kalimat utama yang terletak di awal dan diperjelas di akhir
  • Naratif     : Kalimat utama yang terletak di seluruh bagian paragraf

3.Kalimat Penjelas

Setelah tahu tentang Kalimat Utama kita akan belajar tentang Kalimat Penjelas. Kalimat Penjelas adalah kalimat yang berfungsi sebagai penjelas terhadap gagasan utama maupun kalimat utama. Biasanya kalimat penjelas ini akan membahas gagasan utama lebih rinci lagi. Jika kaimat utama terletak di awal paragraf maka kalimat penjelasnya setelah awal paragraf . Jika kalimat utamanya terletak di akhir paragraf maka kalimat penjelasnya terletak sebelum akhir paragraf.

4.Opini dan Fakta 

Unsur-Unsur Paragraf ini kadang-kadang terdapat dalam sebuah paragraf tapi kadang juga tidak terdapat di paragraf. Opini dan fakta ditulis atau tidak tergantung sang penulis. Opini dan Fakta bertujuan untuk memperjelas ataupun memberikan gambaran tentang gagasan utama yang dibahas. Misal sebuah paragraf membahas pabrik rokok maka tidak salah kalau menyertakan fakta dampak rokok terhadap kesehatan. Bisa juga disetai opini yang berupa pendapat pribadi.


4. Manfaat / Fungsi Alinea

Dalam sebuah karangan yang utuh, fungsi utama paragraf yaitu :
a. untuk menandai pembukaan atau awal ide/gagasan baru,
b. sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya, atau
c. sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu.


5. Ciri-Ciri Kalimat Utama dan Penjelas

1. Kalimat Pokok
   Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.

Ciri-Ciri Kalimat Pokok:
  1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut.
  2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
  3. Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
  4. Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi.
2. Kalimat Penjelas
   Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

Ciri-Ciri Kalimat Penjelas:
  1. Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
  2. Arti kalimat baru jelas setelah dihungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea.
  3. Pembentukkan sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kata transisi.
  4. Isinya berupa rincian,keterangan,contoh,dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik.

6. Macam-macam Paragraf

  • berdasarkan letak kalimat utama
      1) Paragraf deduktif
  • letak kalimat utama di awal paragraf
  • Dimulai dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh:
Kosakata memegang peranan penting dalam berbahasa dan merupakan unsur yang palingmendasar dalam kemampuan berbahasa, khususnya dalam mengarang. Jumlah kosakata yang dimiliki oleh seseorang dapat menjadi petunjuk tentang pengetahuan yang dimilikinya. Di samping itu, menjadi indicator bahwa ia mengetahui sekian banyak konsep. Semakin banyak data yang dikuasainya, berarti semakin banyak pula pengetahuannya.

2) Paragraf induktif
  • letak kalimat utama di akhir paragraf.
  • Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh:
Ketika anak didik memasuki dunia pendidikan, pengajaran bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerahnya. Hal ini karena setelah meninggalkan kelas, mereka kembali mempergunakan bahasa daerah, baik dalam pergaulan dengan teman-temannya ataupun dengan orangtuanya. Ia merasa lebih akrab bila menggunakan bahasa daerah. Pada jam sekolah yang hanya berlangsung selama beberapa jam, baik pada waktu istirahat ataupun selang waktu diantara jam-jam pelajaran, bahasa daerah tetap menerobos dalam pergaulan anak didik. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya pun penutur asli bahasa daerah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan melaju terus dengan cepat.

3) Paragraf campuran
  • letak kalimat utama di awal dan di akhir paragraf.
  • kalimat utama yang terletak di akhir bersifat penegasan kembali, dengan susunan kalimat yang agak berbeda.
Contoh:
Ketika anak didik memasuki dunia pendidikan, pengajaran bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerahnya. Hal ini karena setelah meninggalkan kelas, mereka kembali mempergunakan bahasa daerah, baik dalam pergaulan dengan teman-temannya ataupun dengan orangtuanya. Ia merasa lebih akrab bila menggunakan bahasa daerah. Pada jam sekolah yang hanya berlangsung selama beberapa jam, baik pada waktu istirahat ataupun selang waktu diantara jam-jam pelajaran, bahasa daerah tetap menerobos dalam pergaulan anak didik. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya pun penutur asli bahasa daerah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan melaju terus dengan cepat.

  • berdasarkan isi 
     1) Paragraf deskripsi : kalimat utama tak tercantum secara nyata tema pargraf tersirat dalam keseluruhan                  paragraf biasa dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.

    2) Paragraf proses : tidak terdapat kalimat utama pikiran utama tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas                     memaparkan urutan suatu kejadian/proses, meliputi waktu, ruang, klimaks, antiklimaks.

    3) Paragraf efektif : paragraf efektif ialah alinea yang memenuhi ciri paragraf yang baik alinea terdiri atas beberapa kalimat terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas tidak boleh ada kalimat sumbang ada koherensi antar kalimat.
  • berdasarkan fungsi dalam karangan

      1) Paragraf Pembuka
          Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan .
         Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:
          1. menghantar pokok pembicaraan
          2. menarik minat pembaca
          3. menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.
           Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf pembuka memegang perana yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik    untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu:
  1. kutipan, peribahasa, anekdot
  2. pentingnya pokok pembicaraan
  3. pendapat atau pernyataan seseorang
  4. uraian tentang pengalaman pribadi
  5. uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
  6. sebuah pertanyaan.

    2) Paragraf Pengembang
     Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam            alinea pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk:
     1.mengemukakan inti persoalan
     2. memberikan ilustrasi
     3. menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
     4. meringkas paragraf sebelumnya
     5. mempersiapkan dasar bagi simpulan.

    3)Paragraf Penutup
     Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan     pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk            mengakhiri karangan. Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut :
    1. sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng
    2. isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian
   3. sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan kesan yang medalam              bagi pembacanya

7. Pengembangan Paragraf
Dalam mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a) Susunlah kalimat topik dengan baik dan layak (jangan terlalu spesifik sehingga sulit dikembangkan,jangan pula terlalu luas sehingga memerlukan penjelasan yang panjang lebar).
b) Tempatkanlah kalimat topik tersebut dalam posisi yang menyolok dan jelas dalam sebuah paragraf.
c) Dukunglah kalimat topik tersebut dengan detail-detail atau perincian-perincian yang tepat.
d) Gunakan kata-kata transisi, frase, dan alat lain di dalam dan di antara paragraf

Beberapa teknik cara yang dapat dilakukan seorang penulis dalam mengembangkan paragraf adalah:
I. Teknik Alamiah
Teknik alamiah merupakan pengembangan paragraf berdasarkan urutan ruang dan waktu.urutan seperti ini biasa disebut dengan istilah kronologis. Adapun keruntutan penyampaian informasi diharapkan memudahkan pemahaman pembaca.
a) urutan ruang(spasial)
Yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang.misalnya gambaran dari depan ke belakang,dari luar ke dalam,dll.
Contoh:
Bangunan itu terbagi dalam empat ruang.pada ruang pertama yang sering disebut dengan bangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu ukiran jepara. Ruangan ini sering digunakan adipati sindungriwut untuk menerima tamu kadipaten. Di sebelah kiri bangsal srimanganti, terdapat ruangan khusus untuk menyimpan benda-benda pusaka kadipaten dan cendera mata dari kadipaten- kadipaten lain. Ruangan ini tertutup rapat dan selalu dijaga oleh kesatria-kesatria terpilih kadipaten ranggenah. Ruangan tempat menyimpan benda-benda pusaka dan cendera mata ini sering disebut kundalini mesem. Agak jauh disebelah kanan ruang kundalini terdapat sebuah ruangan yang senantiasa menebarkan aroma dupa. Ruang ini disebut ruang pamujan karena ditempat inilah sang adipati selalu mengadakan upacara dan kebaktian .beberapa meter dari ruang pamujan terdapat ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar ditengahnya. Ruangan ini sering disebut dengan ruang reresik, karena ruangan ini sering digunakan untuk membersihkan diri sang adipati sebelum masuk ke ruang pamujan.
b) Urutan waktu(kronologis)
Yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
Contoh:
Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977, saat ia baru lulus dari stm negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali melatihnya adalah klub halilintar. Dari sini prestasinya terus menanjak hingga kemudian ia dapat bergabung dengan klub pelita jaya sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah dipanggil untuk memperkuat PSSI ke merdeka games di malaysia. Waktu ia dipanggil lagi untuk turnamen di Burnei tahun 1985, ia gagal memenuhinya karena kakinya cedera.

II. Teknik Klimaks Dan Anti Klimaks
Antiklimaks dimulai dari informasi yang memiliki gradasi tinggi (penting) menuju informasi yang gradasinya rendah.sedangkan teknik klimaks dimulai dari hal yang gradasinya kurang penting menuju ke hal yang gradasinya sangat penting.
a. Klimaks
Contoh:
Bentuk traktor mengalami perkembanagn dari zaman ke zaman seiring dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan carterpilar. Di samping carterpiler , ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini.produk jepang yang khas di indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.
Pikiran utama dari paragaraf diatas adalah”bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman . Pikiran utama itu kemudian dirinci dengan gagasan:traktor yang dijalankan dengan mesin uap, traktor yang memakai roda rantai, traktor buatan ford, dan traktor buatan Jepang. Variasi dari klimaks adalah antiklimaks pengembangan dengan antiklimaks dilakukan dengan cara menguraikan gagasan dari yang paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun ke gagasan lain yang lebih rendah.

III. Teknik Umum Khusus(Deduktif) Dan Khusus Umum(Induktif)
Teknik umum khusus dimulai dari gagasan utama dan dilanjutkan dengan hal khusus sebagai pengembanganya. Sedangkan teknik khusus umum dimulai dari hal-hal khusus yang merupakan penjelasan, kemudian disimpulkan menjadi hal satu gagasan umum. simpulan tersebut merupakan gagasan utama atau pokok pikiran paragraf tersebut.
Contoh:
a. Deduktif
Salah satu kedudukan bahasa indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928. Kedudukan ini mungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa melayu yang mendasari bahasa indonesia telah menjadi lingua franca selama berabad-abad diseluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.
b. Induktif
Dokumen-dokumen dan keputusan –keputusan serta surat menyurat yang dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa indonesia.pidato-pidato,terutama pidato kenegaraan ,ditulis dan diucapkan dengan bahasa indonesia .hanya dalam keadaan tertentu ,demi kepentingan antar bangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing,terutama bahasa inggris.demikian juga pemakaian bahasa indonesia oleh masyarakat indonesia dalam upacara,peristiwa,dan kegiatan kenegaraan.dengan kata lain,komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat berlangsung dengan menggunakan bahasa indonesia.

IV. Teknik Perbandingan Dan Pertentangan.
Teknik ini mencoba memperjelas gagasan utama dengan jalan membandingkan dan mempertentangan hal-hal yang dibicirakan. Dalam hal ini penulis ini menunjukkan persamaan dan perbandingan antara dua hal. Hal-hal yang dapat dibandingkan adalah tingkat kesamaan dan perbedaan kedua hal tersebut.dan ungkapan yang biasa digunakan seperti:(berbeda dari, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari), ini dalam pertentangan.(serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu), ini dalam perbandingan.
a. Perbandingan.
Contoh:
Seruan”kiri”!seorang penumpang angkot untuk turun dri mobil yang ditumpanginya, misalnya di bandung, mungkin tidak lazim di beberapa daerah lain seperti: manado, gorontalo, dan malaysia, yang membuat para penumpang serempak menengok kekiri. Seperti halnya di bandung, di jakarta juga menggunakan seruan“kiri”untuk menghentikan angkot. Akan tetapi, di manado kata yang di serukan yaitu”muka”, sementara itu, seruan”minggir!”lazim di gunakan di daerah lampung untuk menandakan penumpang yang akan berhenti .lain halnya dengan di padang, meskipun penumpang yang turun lebih dari satu atau mungkin seluruh penumpangnya, kata seruan yang di gunakan”siko cieh!”yang berarti”di sini satu!”.(mulyana,2000:259)
b. Pertentangan
Contoh:
“orde 1998-2006. Atau orde politik Indonesia kinijau berbedah dari”orde 1997-1998.” Ini menyebabkan kehidupan dan penegakan hokum dalam kedua priode orde itu juga berbedah besar. Orde pemerintah Soeharto memiliki kecendrungan kuat ke arah sentralisme, otoriter, dan represif. Kekuasaan politik dengan efisien dan efektif mengendalikan kekuasaan publik, baik legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Meski peraturan yang membolehkan campur tangan presiden kedalam penngadilan dicabut dalam priode itu, tetapi pencabutan itu tidak dapat menahan kekuatan politik Soeharto untul mencampuri urusan pengadilan. Sejak 1998, orde politik disebut reformasi bertolak belakang dengan watak orde sebelumnya.

V. Teknik Analogi
Teknik ini digunakan untuk membandingkan atau menyamakan sesuatu dengan yang sudah dikenal dengan yang kurang dikenal tersebut. Analogi juga biasa dilakukan seseorang dalam membuat simpulan yang didasarkan atas sesuatu yang sudah ada. Akan tetapi, model berpikir analogi ini tidak selalu benar. Untuk itu dalam karya ilmiah jarang digunakan kata-kata yang biasa digunakan yaitu: ibaratnya, seperti, dan bagaikan.
Contoh:
Dalam persoalan poso, kita memang diingatkan bahwa penanganannya tidaklah mudah. Ibaratnya kita diminta untuk memegang telur. Kalau terlalu keras memegangnya, telur itu akan pecah, tetapi kalau terlalu longgar juga akan pecah karena akan terlepas dari tangan. Kita harus menanganinya secara tepat dan harus menjadi perhatian kita bersama janganlah masalah ini membuat kita sebagai bangsa menjadi pecah.kasihan para pahlawan dan mereka yang berharap masa depan.”(kompas,2006:6).

VI. Teknik Contoh-contoh
Teknik ini memberikan hal yang konkret yang dapat memberikan bukti atau penjelasan kepada pembaca yang bersifat lebih umum, hal tersebut biasa disebut generalisasi. Pengambilan simpulan secara generalisasi diperlukan contoh-contoh yang valid,sehingga dapat disimpulkan dengan tepat(benar).kata yang biasa digunakan: seperti, misalnya, dan contohnya.
Contoh:
Selain tipe introver, sifat manusia yaitu ekstrover. Tipe ekstrover yaitu orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada orang lain, dan kepada masyarakat.orang yang tergolong tipe ekstrover memiliki sifat-sifat tertentu contohnya berhati terbuka, lancar dalam pergaulan, ramah tamah, penggembira,mudah memengaruhi,dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.(purwanto,1984:147)

VII. Teknik Sebab Akibat
Teknik sebab akibat dapat diwujudkan dengan melihat hubungan antar kalimat dalam paragraf. Hubungan kalimat yang satu dengan yang lain dapat berbentuk sebab-akibat.sebab dapat berfungsi sebagai kalimat utama.dan akibat sebagai kalimat penjelasnya. Dapat pula sebaliknya,akibat sebagai kalimat utama dan dijelaskan dengan beberapa penyebab sebagai perinciannya sehingga pembaca mudah memahami.kata yang biasa dipakai yaitu: padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena.
Contoh:
Seharusnya indonesia telah menerapkan negara kesejahteraan sejak awal kemerdekaan. Program jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, malaysia telah memulainya sejak 1959. Akibatnya, saat krisis melanda asia pada 1997/1998, indonesia paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena itu,indonesia perlu melakukan reformasi penyelenggaraan program jaminan sosial.

VIII. Teknik Definisi Luas
Teknik ini merupakan pemberian penjelasan tentang sesuatu dengan beberapa kalimat untuk memperjelas definisi.kadang-kadang penulis terpaksa menguraikan penjelasan tersebut ke dalam beberapa kalimat,dan bahkan beberapa alinea.dan kata-kata yang biasa digunakan yaitu: adalah,yaitu,ialah,merupakan.
Adalah: Biasanya digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata benda.
Yaitu: Digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata kerja atau sifat.
Ialah: Digunakan jika akan menjelaskan sinonim,
Merupakan: Jika akan mendefinisikan pengertian rupa atau wujud .
Contoh:
Apakah psikologi itu?R.S Woodworth berpendapat,”psikologi adalah ilmu jiwa .”sedangkan menurut crow dan crow “psikologi adalah kejiwaan manusia dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya.”sementara itu, santian mengemukakan bahwa psikologi merupakan perwujudan tingkah laku manusia.

IX. Teknik Klasifikasi
Teknik ini merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang sama untuk memperjelas kalimat utama. Pada mulanya penulis mengelompokkan suatu hal berdasarkan persamaannya, Kemudian diperinci lagi lebih lanjut kedalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dan detail. Pengelompokkan yang didasarkan pada persamaan biasanya dapat memberikan sebuah simpulan yang tepat.
Contoh:
Dalam karang mengarang atau tulis menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian.Yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah kemampuan menerapkan ejaan,pungtuasi,kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.


sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar